Pada awalnya persenjataan Waffen SS merupakan persenjataan kelas dua dan perlengkapan yang diterima dari Cekoslovakia dan Austria maupun persenjataan lain yang dirampas dan digunakan-mulai dari buatan Perancis, Inggris, Amerika maupun Rusia Rusia-dalam beberapa kampanye. Hingga akhir perang, hanya sedikit divisi-divisi yang terpilih-terutama-divisi SS-yang terdiri dari orang-orang Jerman yang menerima perlengkapan tempur kelas satu. Hal ini dikarenakan sebagian besar perlengkapan tempur terbaik dimiliki oleh divisi-divisi elit Angkatan Darat (Heer) seperti Divisi Panzergrenadier Grossdeutschland yang berfungsi untuk mengawal Fuhrer dan Divisi Panzer Lehr, divisi latih elit panzer.
Meski demikian persenjataan Waffen SS secara umum tidak jauh beda dengan Angkatan Bersenjata lainnya terutama persenjataan ringan dan beberapa jenis lapis baja. Berbeda dengan pasukan payung Luftwaffe (Fallschirmjager) yang membutuhkan persenjataan khusus seperti senapan mesin ringan FG-42 untuk kebutuhan operasinya, Waffen SS bahkan dalam divisi-divisinya hampir sama dengan kebanyakan pasukan dalam Wehrmacht. Senjata rampasan mulai dari senapan mesin hingga tank bukan sesuatu yang ditabukan terlebih di front Timur melawan Rusia, di mana suplai terkadang menjadi masalah besar. Senjata-senjata rampasan itu diberi kode tersendiri. Misalnya senapan Rusia merek Tokarev SVT 40 ketika di tangan Jerman menjadi 7,62 Selbstladegewehr 259 (r). Kode (r) merupakan kode negara asal senjata tersebut, yakni Rusia. Hal yang sama juga berlaku pada senapan Amerika, yakni Garand M-1 dengan kode Selbstladegewehr 260 (a). Ini membuktikan bahwa meskipun menggunakan senjata rampasan, namun tertib administrasi sebagaimana ciri orang Jerman, juga diterapkan.
(Srivanto, Fernando R. 2007. Waffen SS: Mesin Perang Nazi. Yogyakarta: Narasi)
Meski demikian persenjataan Waffen SS secara umum tidak jauh beda dengan Angkatan Bersenjata lainnya terutama persenjataan ringan dan beberapa jenis lapis baja. Berbeda dengan pasukan payung Luftwaffe (Fallschirmjager) yang membutuhkan persenjataan khusus seperti senapan mesin ringan FG-42 untuk kebutuhan operasinya, Waffen SS bahkan dalam divisi-divisinya hampir sama dengan kebanyakan pasukan dalam Wehrmacht. Senjata rampasan mulai dari senapan mesin hingga tank bukan sesuatu yang ditabukan terlebih di front Timur melawan Rusia, di mana suplai terkadang menjadi masalah besar. Senjata-senjata rampasan itu diberi kode tersendiri. Misalnya senapan Rusia merek Tokarev SVT 40 ketika di tangan Jerman menjadi 7,62 Selbstladegewehr 259 (r). Kode (r) merupakan kode negara asal senjata tersebut, yakni Rusia. Hal yang sama juga berlaku pada senapan Amerika, yakni Garand M-1 dengan kode Selbstladegewehr 260 (a). Ini membuktikan bahwa meskipun menggunakan senjata rampasan, namun tertib administrasi sebagaimana ciri orang Jerman, juga diterapkan.
(Srivanto, Fernando R. 2007. Waffen SS: Mesin Perang Nazi. Yogyakarta: Narasi)