1/09/2012

Persenjataan Standar Waffen SS

   Pada awalnya persenjataan Waffen SS merupakan persenjataan kelas dua dan perlengkapan yang diterima dari Cekoslovakia dan Austria maupun persenjataan lain yang dirampas dan digunakan-mulai dari buatan Perancis, Inggris, Amerika maupun Rusia Rusia-dalam beberapa kampanye. Hingga akhir perang, hanya sedikit divisi-divisi yang terpilih-terutama-divisi SS-yang terdiri dari orang-orang Jerman yang menerima perlengkapan tempur kelas satu. Hal ini dikarenakan sebagian besar perlengkapan tempur terbaik dimiliki oleh divisi-divisi elit Angkatan Darat (Heer) seperti Divisi Panzergrenadier Grossdeutschland yang berfungsi untuk mengawal Fuhrer dan Divisi Panzer Lehr, divisi latih elit panzer.
    Meski demikian persenjataan Waffen SS secara umum tidak jauh beda dengan Angkatan Bersenjata lainnya terutama persenjataan ringan dan beberapa jenis lapis baja. Berbeda dengan pasukan payung Luftwaffe (Fallschirmjager) yang membutuhkan persenjataan khusus seperti senapan mesin ringan FG-42 untuk kebutuhan operasinya, Waffen SS bahkan dalam divisi-divisinya hampir sama dengan kebanyakan pasukan dalam Wehrmacht. Senjata rampasan mulai dari senapan mesin hingga tank bukan sesuatu yang ditabukan terlebih di front Timur melawan Rusia, di mana suplai terkadang menjadi masalah besar. Senjata-senjata rampasan itu diberi kode tersendiri. Misalnya senapan Rusia merek Tokarev SVT 40 ketika di tangan Jerman menjadi 7,62 Selbstladegewehr 259 (r). Kode (r) merupakan kode negara asal senjata tersebut, yakni Rusia. Hal yang sama juga berlaku pada senapan Amerika, yakni Garand M-1 dengan kode Selbstladegewehr 260 (a). Ini membuktikan bahwa meskipun menggunakan senjata rampasan, namun tertib administrasi sebagaimana ciri orang Jerman, juga diterapkan.   
(Srivanto, Fernando R. 2007. Waffen SS: Mesin Perang Nazi. Yogyakarta: Narasi)

1/06/2011

Penembak Jitu Waffen SS

   Dalam Perang Dunia II, penembak jitu (sniper) merupakan hal yang biasa dilakukan oleh kedua belah pihak baik Sekutu maupun Axis Jerman. Tahun 1944 merupakan tahun titik balik bagi cara-cara penembak jitu Jerman. Adanya film propaganda Die Unsichtbarre Waffe dan doktrin-doktrin baru yang diciptak sebelan atas dasar evaluasi dan pengalaman penembak jitu sebelumnya membuat beberapa ketentuan antara lain penembak jitu harus bekerja berpasangan.
    Meski demikian kesulitan-kesulitan yang timbul antara lain adalah jumlah senapan khusus bagi penembak jitu (sniper rifle) selain seragam penyamaran dan perlengkapan lain. Reichfuhrer der SS, Heinrich Himmler sangat tertarik dengan program penembak jitu sehingga sudah jauh hari sebelumnya menyiapkan program penembak jitu bagi Waffen SS. Sampai akhir 1944 jumlah penembak jitu Jerman meningkat terutama yang beroperasi di Normandia dan tergabung dalam kompi-kompi grenadier dan volksgrenadier.
    Jerman pada tahun 1944 pun juga mengeluarkan aturan berupa Sepuluh Perintah Penembak Jitu (The Snipers Ten Commandements), yakni: 
  1. bertempurlah secara fanatik,
  2. menembaklah dengan tenang dan penuh perhitungan,
  3. musuh terbesar adalah penembak jitu lawan, hadapilah!,
  4. menembaklah satu kali dari satu posisi, jika tidak maka akan segera ketahuan,
  5. persembunyian yang baik akan memperpanjang hidup,
  6. berlatihlah dalam mengukur jarak,
  7. jadilah orang yang ahli dalam penyamaran dan pemanfaatan medan,
  8. berlatihlah secara rutin untuk keahlian menembak baik di medan tempur maupun di rumah,
  9. jangan pernah meninggalkan senapanmu,
  10. survival adalah sepuluh menyamar dan satu kali menembak,
    Penembak jitu Jerman berada dalam berbagai tingkatan di kesatuan-kesatuan perang. Mereka menerima pelatihan-pelatihan dan tugas khusus, dengan berpasangan yang terdiri dari penembak dan pengamat. Penembak jitu dalam tingkatan ini dapat beraksi sendiri maupun kelompok yang lebih besar. Pada tingkat kesatuan yang lebih kecil seperti peleton, ada juga serdadu dengan senapan penembak jitu namun tidak mendapat latihan khusus serta biasanya beroperasi didukung kompi. (Source: Srivanto, Fernando R. 2007. Waffen SS, Mesin Perang Nazi. Yogyakarta: Narasi.)

12/26/2010

Waffen SS

Hari Jum'at tanggal 1 September 1939 pukul 04.40 pagi. Hari itu Jerman menyerbu Polandia.1.200 orang terbunuh dalam kejahatan perang pertama yang terjadi dalam sejarah Perang Dunia II. Hari itu juga menjadi peringatan baptism of fire pasukan Waffen SS. Mesin pembunuh Nazi yang terkenal kuat, setia dan fanatik.

Dalam tahun-tahun perang 1939-1945 dari 1.000.000 + personil Waffen SS tercatat ada 650.000 + korban. Jumlah yang lebih dari fantastis. Dalam pasukan Waffen SS, 60 % bukan etnis Jerman dan jumlah korban mencapai 65 % dari keseluruhan. 

Banyak kisah dari pasukan Waffen SS yang menimbulkan decak kagum. Tetapi nasib berkata lain. Ketika perang usai, kekejaman dan kefanatikan yang tekah dilakukan membuat mereka dicap tak lebih sebagai penjahat perang. Waffen SS, nasibnya tidak lebih dari pasukan yang hilang (the lost legion). (Source: Srivanto, Fernando R. 2007. Waffen SS: Mesin Perang Nazi. Yogyakarta: Narasi.)